Arnes putra anggara mukti adalah anak sulung dari dua bersaudara,bertempat tinggal di dusun Guligar kecamtan ampera tomok,setelah lulus SMA ia melanjutkan kuliah di medan, adiknya Rani kini telah menginjak bangku smp kelas dua, ayahnya adalah seorang pengurus gereja yang sangat aktif
Arnes menarik nafas panjang ketika memasuki kapal yang ia tumpangi, hatinya berdebar-debar menunggu keberangkatan kapal,hari ini ia pulang, gelar sarjana di IPB sudah di tangan,ayah dan ibu pasti bangga dengannya
Kapalpun berangkat tepat waktu, ia merangkul tas ransel yang ia bawa,untuk berjaga-jaga kalau ada orang iseng yang akan menjamah tasnya,orang sekarang tak seramah orang dulu, perjalanan ke kampung halamannya memakan waktu sekitar 4-5 jam, dalam perjalanan ia membayangkan ayahnya akan marah besar ketika mengetahui kalau ia sudah tak setia dengan agamanya
Setelah sampai di dermaga,Arnes naik delman menuju kampung halamannya,adiknya rani tengah berdiri di tugu besar yang bertuliskan”WELCOME to TOMOK” dengan senyuman yang manis dengan membawa tas merah yang ia bawakan 2 tahun lalu.
Setelah sampai di rumah,ia segera di sambut oleh ayahnya dan beberapa sanak saudara arnes, lalu ia beristirahat sebentar,ternyata ia ketiduran hingga jam 16.00,ia telat melaksanakan shalat dzuhur, ia segera kekamar mandi mengembil air wudhu,ia lupa kalau ini akan diketahui oleh ayahnya,tapi untung di rumah hanya ada Rani adiknya,ayahnya masih di kebun
Hari-hari arnes dihiasi dengan ketakutan yang mendalam kalau-kalu ini akan di ketahui oleh ayahnya,tapi semua itu si hiraukannya,ia punya tekat walaupun ia di usir,ia tak akan meninggalkan ISLAM,islam adalah kehidupannya,islam adalah nyawanya,bila ia meninggalkan islam,berarti nyawanya juga ikut lepas
Setelah seminggu ia menyembunyikan rahasia ini. Ia mulai berangan-angan,ia duduk di atas bukit yang dulu sering ia gunakan sebagai tempat bermain,ia mulai membayangkan kalau sampai rahasianya di ketahui oleh ayahnya,tiba-tiba bahunya ada yang menepuk,ternyata itu adalah adiknya,Rani
“bang”
“apa?”
“kenapa abang minggu lalu menolak untuk pergi ke gereja bersama ayah?”
“perut abangkan sakit”
“abang bohong,abang sekarang sudah jadi muslimkan? Rani tak sengaja menemukan buku kecil, waktu di suruh ayah merapikan barang-barang abang,dan sepertinya itu adalah kitab orang muslim”
Deg,jantung Arnes serasa berhenti
“jawab bang,” lanjut Rani
“kau marah kalau aku jawab iya?”
“tidak bang, kata guru Rani,agama adalah kepercayaan masing-masing,Rani tak marah kalau abang sudah masuk islam,itukan Hak abang mau milih agama apa”
Alhamdulillah adiknya menerima ini dengan tangan terbuka atas tindakan Arnes,dan sekarang tinggal ayahnya
Hari ini hari jum’at,padahal di pulau tempat Arnes tinggal tidak ada masjid,hanya di pulau sebrang ia dapat menjumpai masjid, ia lalu memasukan peralatan sholat seperti sarung dan lain-lain ke dalam tasnya
“Rani, nanti kalau ayah tanya abang kemana,kamu jawab saja kalau abang ke rumah bang Ragil”
“ya bang”
Dan ketika Arnes membuka pintu,ia dihadang oleh ayahnya
“mau kemana kau?”
“ mau pergi ke pulau sebrang” jawabnya dengan gugup
“kau sudah berani bohong pada ayang kau ini?”
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Arnes,seketika itu ia tersungkur ke lantai
“ampun ayah,”
“kau sama seperti paman kau yang tolol itu,mau-maunya kau meninggalkan agamamu sendiri, sepertinya kau sudah kena penyakit”
“Hei....kau siapa? Walaupun kau ayahku,tak pantas menghina agamaku seperti itu” batin arnes,tetapi ia hanya diam
“ ikut ayah”
lalu ia mengajak arnes ke makam ibunya,lihat itu
air mata arnes menetes
“apa kau setega itu? Jawab ayah”
“tapi ini pihan arnes yah,arnes tak akan pernah mengingkari hati arnes,arnes damai yah!”
Ayahnya diam,mendengarkan kesungguhan arnes.
Tamparan tangan kanan ayahnya mendarat di pipinya lagi,arnespun tersungkur lagi di atas kuburan ibunya. Arnes menangis
Lalu ayahnya pergi meninggalkan arnes yang tengah menangis di atas kuburan ibunya
Setelah ia merenungkan semuanya,mulai dari ia akan di usir oleh ayahnya,dan tak lagi di akui sebagai anaknya,dan mungkin ia di cap sebagai anak durhaka. Lalu arnes meminta maaf kepada ibunya,ia lalu mulai meneteskan air matanya di atas kuburan ibunya
Dengan tekad yang kuat dan juga kepercayaan yang ia miliki,setelah hampir 3 jam ia di kuburan ibunya,arnes pulang
Arnes kaget,rumahnya lengang,tak ada siapa-siapa di sana,tiba-tiba ada benda keras yang mendarat dikepalanya
Dan anehnya,ia lupa segalanya,arnes amnesia
Setelah ia bangun,ia mendapati ayahnya tersenyum,tetapi adiknya Rani menangis,dan setelah kejadian itu,arnes kembali ke agamanya semula,ia tak ingat kalau ia pernah mengenal islam,bahkan ia tak ingat tentang pertarungan batinnya lalu.
Setelah dua tahun,ingatan arnes lambat laun mulai kembali,ini semua berkat adik arnes yang sangat sayang kepadanya
Semua kejadian yang menimpanya telah di ceritakan oleh adiknya
Setelah itu,ia kembali ke tanah perantauan,ia bilang kepada ayahnya untuk mencari penghidupan yang lebih layak lagi,ayahnya menyetujuinya
Dan sekarang,arnes telah memilih hidupnya sendiri,ia tak bisa memungkiri kalau suatu saat ayahnya akan mengetahui ini semua,ia kembali masuk islam,dan mungkin ketika ia pulang nanti,kejadian yang lampau akan terulang lagi,tapi sekarang ia telah mempunyai banyak bekal untuk untuk menghadapi ayahnya nanti
Setelah 2 tahun di ntanah perantauan,ia mengirim surat untuk ayahnya,ia bilang akan menikah dengan pacarnya,dengan alasan calon istrinya beragama islam,ia memberitahukan kalau dia mengikuti istrinya,karena ia sangat mencintai istrinya itu
Dan alhamdulillah ayahnya menerima karena ia sangat ingin menimang cucu di umur 55 tahun ini. Tapi sayanga,ketika istri arnes hamil,ayahnya telah meninggal dunia.
SELESAI
҉҉҉
0 celotehan:
Posting Komentar